Senin, 06 Desember 2010

making love.. again? c'mon lomo !

ya.. ini roll kedua, dan berikut hasil yang agak mendingan (masih dari kamera slim white angel) di antara yang hancur :p :











fotonya saya ambil di cafeteria Trans TV dan masih di sekitar rumah. Pada akhir bulan mei 2010.

Dan saya semakin mencintai benda ini. Ada 4 roll lagi yang belum saya cuci scan. Saya penasaran bukan main dengan hasilnya :p

lomo.. let's making love!

Dan berikut adalah hasil kencan pertama dengan slim white angel. Menggunakan film manual biasa (saya lupa merk filmnya fuji atau kodak). Dan ini roll pertama saya :D

















Foto diatas diambil akhir bulan mei 2010 di kampus dan sekitar rumah saya di Bogor. sangat seadanya. Maklum roll pertama :D

lomo! I'm in love..

Sebenernya hobi ini adalah buah hasutan dari temen PKL saya. Saya tidak pernah tau tentang dunia kamera sejenis ini sebelumnya. Tapi ketika saya mulai jatuh cinta pada kamera ini, saya anggap "si teman PKL" adalah cupid-nya.

Awalnya bagi saya, sulit menemukan kamera jenis ini. Mencari tau ke om google memang memberi banyak jalan keluar, tapi kebanyakan darinya adalah jalan buntu. Beralih ke jejaring sosial facebook. Dengan kata kunci "lomo" saya menemukan beberapa page yang cukup jelas memperkenalkan benda ini lebih jauh. Dan sampai memilih salah satu page yang berkompeten, lalu saya mengikuti halaman postingnya.

Ternyata page itu menawarkan berbagai jenis kamera semacam ini. Bervarian harga. Sangat terjangkau.

Meluapnya rasa penasaran membuat saya gregetan untuk memiliki salah satunya. Memilah dan memilih, kemudian menetapkan salah satunya untuk menjadi kencan pertama saya :)


namanya slim white angel

Bagus untuk pemula yang baru penjajakan seperti saya. Dan harga yang tentu terjangkau. Tapi slim white angel ini belum termasuk keluarga lomo, meski sedikit banyak mereka satu ras. Kamera ini masih tergolong toycam. Tapi hasilnya masih seputar nuansa lomo.

Jangan coba-coba membandingkan hasil jepretannya dengan kamera digital. Jangan! Karna memang tidak pantas dibandingkan. Hasil jepretan kamera ini jelek? tentu saja tidak. Hasil jepretannya memang berbeda. Kamera jenis ini dan kamera digital adalah dua alam yang berbeda, meski dalam dunia yang sama. sama-sama dunia kamera. sama-sama dunia foto. tapi dengan citarasanya masing-masing.

si cupid mengatakan, kalau dunia kamera digital (SLR contohnya) lebih memuaskan untuk sebuah profesi. tapi kamera lomo sangat memuaskan untuk hobi. Dan saya sependapat.

kamera slim white angel ini menjanjikan hasil jepretan seperti berikut (http://www.flickr.com/groups/eximus/) :

1st storey

i am driving!

Traffic Jam

Andrea, maybe Alba, maybe Irene..

meow.

onions, peppers, grapes and other stuff.

Green all day

sc000c35f8


foto-foto ini saya ambil dari http://www.flickr.com/groups/eximus/pool/

Bagaimana? Bisa menemukan daya tariknya? ini inner beauty yang berbeda :D

- PROLOG -

Ini revolusi!

"what's up blogger ! :)"


Sebenarnya saya ada niatan untuk menghapus postingan lama, karna semua postingan itu terasa sangat “LABIL”. Bahkan saya sempat berpikir untuk membuat blog baru dan menghapus blog “LABIL” (yang sekarang) ini. Tapi sepertinya sangat disayangkan. Karna dengan memulai blog baru berarti membuang blog ini. Mengubur. Membunuhnya. Sedangkan blog ini (tidak bisa saya pungkiri) dan segala sesuatu di dalamnya (yang “LABIL” itu) memang tetap akan menjadi bagian dari perjalanan hari-hari saya yang kemarin. Bagian diri saya dan pengalaman saya (yang sempat “LABIL” juga, sesekali juga masih sampai sekarang :p).

Jadi intinya, saya mempertahankannya :) . Terlepas dari apapun yang terjadi di hari kemarin itu, saya tidak berusaha melupakannya, hanya saja akan lebih baik jika memulai dengan yang baru, yang lebih seru, dan tidak lagi hanya biru melulu.

Dalam jeda hampir setahun ini saya absen dari posting, sebenarnya banyak yang ingin saya bagikan, semua sudah terangkai rapi di otak, ingin saya tulis di note book untuk menuangkannya lalu kemudian mem-posting-nya di blog, tapi apa daya.. membuka note book untuk mengetikkannya saja saya dihalang-halangi rasa malas yang meraja lela. Banyak sekali yang ingin saya bagi. Sampai-sampai saya lupa apa itu.

Dan sekarang saya kembali :) ingin berbagi :) merubah hampir keseluruhan..

Mungkin prolog ini terlalu tidak penting untuk disimak (tapi tetap saja penting karna saya yang punya blog! Terserah saya dong! :p) tapi cukup untuk menjadi sebuah penjelasan. Saya tidak tega, jika mendapati ada blogger (nyasar) yang mampir disini (blog yang tadinya “LABIL”) bingung jika saya ujug-ujug posting dengan warna posting-an yang berbeda :p. Terserah yang baca mau mikir apa. Mau mikir gak penting kek apa kek, tapi perlu di ingat sekali lagi. Ini blog saya. Jadi terserah saya.

Well, prolog sampai pada penghujung basa basi. Jadi maklum kalo posting-an sebelumnya terasa menjemukan. Kenapa bisa menjemukan? Saya sudah membahasnya di atas. Dan itu akan tetap manjadi bagian dari blog ini. saya ingin blog ini juga tumbuh dewasa seperti saya :) (<--- jangan dipercaya!).

Senang menulis. Senang berbagi. Senang menjadi tidak “LABIL” lagi :).
Semoga berikutnya akan lebih bermanfaat.

Minggu, 11 April 2010

as their happiness as i wish..
















Bertambah lagi satu pasangan indah yang berbahagia..
Senangnya..
Aku tersenyum lalu memandangi mereka lekat dari balik media dua dimensi
Indahnya..
Seolah perasaan bahagia mereka terpancar menyilaukan mata
Sungguh mendapat anugrah Tuhan yang berharga ku pikir
Tanpa ku sadari sudut bibirku melengkung tersenyum
Tapi cukup ku rasakan hati ini bergetir iri..
Haha.. lucunya..
Boleh aku jujur?
Aku bahagia melihat setiap pasangan yang bertemu dengan kasih lalu saling menyayangi
Boleh aku mengatakan satu hal lagi?
Disaat yang sama aku bersedih atas sesuatu di dalam sini yang menyedihkan
Tuhan....
Boleh kah untuk kali ini aku mengeluh, lagi?
Tuhan....
Masih boleh kah?
Tapi aku merasa malu.. sungguh aku malu...
Aku yakin Tuhan melihat semburat malu yang menyedihkan itu..
Kemana harus aku sembunyikan?

Senin, 22 Februari 2010

just a simple question...

do u ever really really love someone that u believe he can be ur soulmate forever and ever ?

jawaban apa yang paling tepat.. sepertinya belum atau sepertinya tidak?

Jumat, 12 Februari 2010

Sebut Saja Aku Gila.. (aaaarrrr!)

Sebut saja aku gila..
Tapi aku suka..
Romance
Romance
Romance
Romance
Romance
Romance
Romance
Romance
Romance
Romance
Romance
Comedy
Advanture
War
Rock
And a lot of fun...
Aaaaaaaarrrr!!!

Selasa, 09 Februari 2010

Benci untuk membenci














Ingin menangis...
Tapi semua tersendat di ujung rongga mulutku
Kerongkongan ini bergetar menahannya
Aku terpaku diujung jemariku
Mencoba menyampaikan huruf-huruf kekhawatiran
Kosong sebenarnya masalah itu
Hampir tidak dapat ku sentuh apa yang membuatku segelisah ini
Sering kali aku terpaku sedih meratapi ntah apa itu wujudnya
Dan tak jarang aku terguncang
Lalu tersenyum kembali seolah semua baik-baik saja
Apa yang ku alami
Apa yang ku resapi
Semua terasa sunyi
Untuk sekian kalinya ku hempas kegelisahan itu dengan tawa
Untuk seribu kalinya aku meyakinkan diri bahwa aku baik-baik saja
Dan ratusan mantra terucap yakin namun tetap saja tidak dapat dipercaya
Aku membayar lebih.. untuk sebuah mantra pengusir gelisah
Aku membayar lebih.. untuk membuatnya sirna meski sekejap
Aku membayar lebih.. untuk membuatnya semakin betah.. ku rasa
Aku benci gelisah ini
Aku benci kesedihan ini
Aku benci mantra-mantra tolol itu
Aku benci.. aku benci untuk membenci diriku sendiri..

Gelisah














Kegelisahan macam apa ini?
Sebisa mungkin aku melewatinya dengan penuh kesabaran
Sebisa mungkin aku menghadapinya dengan penuh senyum
Beribu pertanyaan janggal muncul dengan canggung satu persatu
Tapi aku sekuat mungkin menjawabnya dengan “ok.. semua baik-baik saja”
Topeng.
Persetan dengan semua ketenangan palsu yang ku ciptakan sendiri
Persetan dengan semua senyum kosong ditiap pagi aku terbangun
Sial! Aku kesal dengan diriku sendiri
Belum pernah aku merasa sekesal ini
Berbagai upaya sudah ku lakukan hanya untuk mengusir gelisah laknat itu
Bukan sesuatu yang murah ku lakukan untuk membuat gelisah itu menjauh
Sagala hal.. segala cara sampai akhirnya aku merasa gelisah itu semakin lekat menggerayangiku
Aku butuh seseorang untuk mendengarkanku
Tapi aku berani menjamin tak ada satu katapun yang bisa ku ungkapkan
Aku butuh pelukan lebar untuk sekedar merasa hangat lalu melupakannya
Tapi aku berani bersumpah tidak akan ada yang bisa menjanjikannya
Tuhan mengujiku untuk kesekian kalinya
Dia menguji dengan hal semu yang menjemukan
Dia mencoba kesabaranku untuk kadar yang tak tertakar
Dia...
Aku butuh pertolongannya..